Tugas BK dalam Sekolah Dasar
Dalam
sebuah sekolah dasar manajemen BK memang tidak terlalu luas seperti halnya
dalam manajemen disekolah menengah, walaupun begitu tetap saja di sekolah dasar
pun ada hanya saja tidak semua sekolah dasar memiliki guru BK. Di sekolahan
dasar pun sama memiliki layanan dan kegiatan konseling dimana layanan bimbingan bertujuan untuk membantu
seluruh siswa mengembangkan perilaku efektif dan keterampilan-keterampilan
hidup yang yang mengacu pada tugas-tugas perkembangan siswa SD. Tugas-tugas
yang perlu dikembangkan pada siswa SD itu bersangkutan kepada kebiasaan dan
sikap beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, mengembangkan keterampilan dasar
membaca, menulis dan menghitung, belajar bergaul dan bekerja kelompok dengan
teman sebaya nya, belajar menjadi pribadi yang mandiri dlaam hal apapun,
belajar hidup sehat untuk dirinya sendiri dan lingkungannya karena berpengaruh
kepada pertumbuhan siswa tersebut, belajar menjalankan peranan sosial sesuai
perbedaan jenis kelaminnya dan yang terakhir mengembangkan pemahaman awal untuk
merencanakan masa depan.
Guru
BK yang berada di sekolah dasar memiliki tanggung jawab dimana guru BK tersebut
harus mampu membimbing siswa SD tersebut karena di usia anak sekolah dasar
masih perlu dibimbing oleh kedua orangtua dan oleh seorang guru disekolahan,
maka dari itu diperlukan seorang guru BK di sekolah dasar untuk mengarahkan siswa
tersebut. Seorang guru BK di sekolah dasar tetap harus memiliki perencanaan
pembuatan layanan bimbingan dan konseling, sama seperti hal nya disekolahan
menengah yang memiliki layanan bimbingan dan konseling yaitu layanan
pengumpulan data, layanan informasi, layanan penempatan, layanan konseling,
layanan referal, dan layanan penilaian dan tindak lanjut. Peran guru BK disini
harus dapat menjalankan semua layanan tersebut agar layanan BK yang ada
disekolah dasar tersebut dapat berjalan dengan lancar. Suatu layanan bimbingan
dan konseling tidak mungkin akan tercipta, terselenggara dan tercapai bila
tidak memiliki suatu sistem pengelolaan (manajemen) yang bermutu dalam arti
dilakukan secara jelas, sistematis, dan terarah. Mengenai arti manajemen itu
sendiri Stoner (1981) mengemukakan pendapatnya sebagai berikut: Management is the process of planning,
organizing, leading and controlling the efforts of organizing members and using
all over organization resources to achive stated organizational goals. Aspek-aspek
manajemen program layanan bimbingan dan konseling seperti : Perencanaan program
dan pengaturan waktu pelaksanaan bimbingan dan konseling, pengorganisasian
bimbingan dan konseling ( Kepala sekolah, Staf administrasi, Guru kelas ),
Pelaksanaan program kegiatan bimbingan dan konseling, mekanisme kerja
administrasi kegiatan bimbingan dan konseling, Pola penanganan siswa,
pemanfaatan fasilitas pendukung kegiatan bimbingan dan konseling, Dan
Pengarahan, supervisi dan penilaian kegiatan bimbingan dan konseling (
Pengarahan, Supervisi kegiatan bimbingan, dan Penilaian program layanan
bimbingan ).
Dengan
diberlakukannya kurikulum yang berbasis kompetensi, mau tidak mau guru wajib
melakukan perubahan dan pengembangan kompetensi sebagai pedoman terlaksananya
materi yang akan diberikan dalam bimbingan dan konseling. Agar tercapai apa
yang akan diberikan dalam bimbingan dan konseling. Agar tercapai apa yang
diinginkan dalam KBK, ada tiga komponen yang dijalankan yakni: kompetensi yang
akan dicapai, strategi layanan untuk mencapai kompetensi, sistem evaluasi
digunakan untuk menentukan keberhasilan kompetensi. Dalam aspek ini terdapat
penilaian dalam KBK dimana terdapat kognitif yaitu penguasaan ilmu pengetahuan,
teknologi dan kemampuan akademik, kemudian aspek psikomotorik yaitu
keterampilan, kecakapan hidup serta kemampuan adaptasi dengan lingkungan
masyarakat dan afektif yaitu tercermin dari perilaku dan kebiasaan sehari-hari.
Kemudian dari itu seorang konselor atau guru BK di sekolah dasar harus memiliki
empat pilar pendidikan yang dilontarkan oleh UNESCO yaitu Learning to know ( upaya belajar untuk menguasai cara kerja ilmiah
), Learning to do ( Kemampuan
psikomotorik untuk belajar mempraktekkan, mengamalkan pengetahuan dalam
kehidupan nyata ), Learning to be (
Upaya untuk memupuk kepribadian dalam rangka menuju identitas berdasar pada
kompetensi diri serta mampu menjadi pribadi yang eksis dalam kehidupan ), dan Learning to live together ( Upaya untuk
mampu memberi manfaat bagi kehidupan bersama dalam masyarakat ). Seperti yang
telah dijelaskan dalam pilar-pilar tersebut bahwa seorang guru BK harus mampu
memahami diri nya sendiri sebelum dia terjun menghadapi konseli atau peserta
didik disekolah dasar.
DAFTAR
PUSTAKA
Nurihsan,
Achmad Juntika, Akur Sudiyanto. (2005). Manajemen Bimbingan Konseling di
Sekolah Dasar Kurikulum 2004. Jakarta : PT Grasindo Anggota IKAPI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar